JAKARTA (Sketsa.co) — Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan bahwa gejala yang muncul akibat Covid-19 varian JN.1 tergolong ringan.
Berdasarkan pemantauan Dinkes DKI, fasilitas penanganan Covid-19 dari varian baru ini tidak terlalu intensif. “Tingkat kematian (fatality) hampir sama rendahnya. Oleh karena itu, gejala yang muncul juga bersifat ringan,” ujar Ani kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (21/12).
Meskipun begitu, Ani menambahkan bahwa penularan Covid-19 JN.1 terjadi dengan lebih cepat dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya. “Meski penularannya cepat, hingga saat ini semua kasus yang terjadi bersifat ringan,” kata Ani.
Dari data yang dikumpulkan oleh Dinkes DKI Jakarta, tercatat ada 38 pasien positif Covid-19 varian JN.1 hingga Kamis (21/12).
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengonfirmasi temuan Covid-19 varian JN.1 di Indonesia pada Selasa (19/12/2023).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, menjelaskan bahwa varian JN.1 ditemukan di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Batam, Kepulauan Riau.
Kasus varian JN.1 telah terkonfirmasi di Jakarta Selatan pada 11 November 2023, Jakarta Timur pada 23 November 2023, dan Batam pada 13 Desember 2023.
Covid-19 varian JN.1 yang terdeteksi di Indonesia merupakan varian yang menyebabkan lonjakan kasus di Singapura pada 3-9 Desember 2023.
Terkait masuknya varian tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki apakah pasien termasuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) atau tidak.
Siti juga menyampaikan bahwa Kemenkes sedang melakukan konfirmasi dan pengecekan data untuk melacak temuan varian JN.1. “Masih dalam proses pengecekan,” katanya.
Baca juga: Buah Nanas Bisa Turunkan Kadar Kolesterol
Lebih lanjut, Siti mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Menurut laman Emerging Kemenkes, kasus aktif Covid-19 yang telah terkonfirmasi di Indonesia mencapai 2.204, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 116, dan kematian dua pasien.
“Imbauan prokes sudah dilakukan sejak minggu lalu, termasuk vaksinasi tambahan,” pungkas Siti.
Bagaimana Dinkes DKI Jakarta melakukan pemantauan terhadap gejala dan dampak kesehatan dari varian JN.1? Visit Us Telkom University