JAKARTA: Bukalapak resmi mengumumkan penghentian layanan marketplace miliknya mulai Selasa, 7 Januari 2024. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi perusahaan untuk fokus pada penjualan produk virtual, seperti pulsa prabayar, token listrik, dan layanan serupa lainnya. Dalam keterangan tertulis di blog resminya, Bukalapak menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan fokus pada segmen produk yang lebih strategis.
“Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak,” tulis pihak Bukalapak.
Penutupan Penjualan Produk Fisik
Pengguna Bukalapak masih memiliki kesempatan untuk melakukan pemesanan produk fisik hingga Kamis, 9 Februari 2025, pukul 23.59 WIB. Produk yang masih dapat dipesan hingga batas waktu tersebut mencakup berbagai kategori, seperti aksesoris rumah, elektronik, busana, makanan, peralatan olahraga, hingga logam mulia. Setelah tanggal tersebut, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan mulai 1 Februari 2025. Sementara itu, pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025, pukul 23.59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem, dan dana pembelian akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.
Bukalapak juga memberikan panduan untuk para pelapak agar dapat menyelesaikan proses transisi dengan baik. Panduan ini mencakup cara menarik saldo, pengembalian dana, serta mengunduh data transaksi dan riwayat penjualan. Dalam pernyataannya, Bukalapak menyampaikan bahwa mereka memahami dampak perubahan ini terhadap para pelapak dan berkomitmen untuk memastikan proses transisi berjalan semulus mungkin.
Fokus pada Produk Virtual
Setelah penghentian layanan marketplace, Bukalapak akan mengalihkan fokusnya sepenuhnya pada penjualan produk virtual. Produk-produk yang akan tersedia ke depannya meliputi:
- Pulsa Prabayar dan Paket Data
- Token Listrik dan Listrik Pascabayar
- Angsuran Kredit, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan
- Air PDAM, Telkom, dan TV Kabel & Internet
- Pembayaran Pajak (PBB, PPh, dan PPN)
- Pembayaran denda tilang
- Prakerja, Bukasend, dan Voucher Digital
- Investasi seperti emas dan produk keuangan lainnya
Transformasi ini mencerminkan strategi perusahaan untuk beradaptasi dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Dengan fokus pada produk virtual, Bukalapak berharap dapat menghadirkan layanan yang lebih relevan dan efisien bagi para pengguna.
Dalam kesempatan yang sama, Bukalapak menyampaikan apresiasi kepada seluruh pelapak yang telah mendukung dan bekerja sama dengan mereka sejak didirikan pada tahun 2010. “Terima kasih atas dukungan, kerja sama, dan kepercayaan Pelapak selama ini!” tulis Bukalapak dalam pernyataannya.
Dengan keputusan ini, Bukalapak resmi meninggalkan segmen penjualan produk fisik yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan bisnisnya selama lebih dari satu dekade. Keputusan ini menandai era baru bagi Bukalapak sebagai platform yang berfokus pada layanan digital dan produk virtual, sejalan dengan visi untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada konsumen dan mitra bisnisnya di masa depan.
Tentu saja penutupan layanan marketplace ini menjadi langkah strategis yang diharapkan dapat memperkuat posisi Bukalapak di pasar layanan digital Indonesia, sekaligus menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna setia platform tersebut.
Pertanyaan berikutnya, bagaimana prospek bisnis Bukalapak ke depan?