JAKARTA: Perkembangan teknologi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir telah membawa banyak perubahan di dunia kerja. Berdasarkan laporan Future of Jobs Report 2025 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) pada 8 Januari 2025, transformasi ini memengaruhi keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan digitalisasi, pekerjaan jarak jauh, serta kemunculan teknologi canggih seperti machine learning dan kecerdasan buatan generatif, perusahaan kini memerlukan tenaga kerja yang mampu beradaptasi dengan cepat.
WEF memperkirakan bahwa pada tahun 2030, sekitar 39 persen keterampilan inti yang dimiliki pekerja akan mengalami perubahan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, pekerja harus menguasai sejumlah keterampilan penting agar tetap relevan di pasar kerja yang terus berkembang. Berdasarkan data dari WEF yang dikumpulkan dari berbagai pengusaha, berikut adalah sepuluh keterampilan utama yang harus dimiliki pekerja dalam lima tahun ke depan:
- Analytical thinking (kemampuan berpikir analitis)
- Resilience (tahan banting)
- Flexibility and agility (fleksibilitas dan ketangkasan)
- Leadership (jiwa kepemimpinan)
- Social influence (pengaruh sosial)
- Creativity (kreativitas)
- Emotional intelligence (kecerdasan emosional)
- Technological literacy (literasi teknologi)
- Curiosity and lifelong learning (keingintahuan dan pembelajaran seumur hidup)
- Talent management (pengelolaan sumber daya manusia).
Keterampilan Analitis
Meskipun kebutuhan akan keterampilan penting telah mengalami perubahan sejak 2023, kemampuan berpikir analitis tetap menjadi prioritas utama. Sebanyak 7 dari 10 perusahaan menganggap keterampilan ini sebagai suatu keharusan bagi para pekerja. Kemampuan berpikir analitis memungkinkan individu untuk mengevaluasi data, membuat keputusan berdasarkan informasi yang relevan, serta memecahkan masalah dengan pendekatan yang terstruktur.
Selain itu, kecerdasan emosional, kemampuan interpersonal, dan adaptabilitas juga dianggap penting. Dalam lingkungan kerja yang terus berubah, kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerja, memahami emosi diri sendiri dan orang lain, serta beradaptasi dengan situasi baru menjadi faktor penentu kesuksesan individu.
Literasi Teknologi
Seiring dengan kemajuan teknologi, literasi teknologi menjadi semakin penting. Perusahaan tidak hanya membutuhkan pekerja yang mampu menggunakan teknologi, tetapi juga memahami cara kerjanya dan mengaplikasikan teknologi tersebut untuk meningkatkan produktivitas. Keterampilan terkait kecerdasan buatan, big data, dan digitalisasi kini menjadi nilai tambah yang signifikan.
Selain itu, pekerja yang memiliki rasa ingin tahu tinggi dan semangat belajar sepanjang hayat diharapkan mampu mengikuti perkembangan teknologi yang terus berubah. Dengan begitu, mereka dapat terus relevan dan berkontribusi di dunia kerja.
Transformasi dunia kerja akibat kemajuan teknologi menuntut pekerja untuk menguasai keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. Kemampuan berpikir analitis, literasi teknologi, kecerdasan emosional, serta fleksibilitas adalah beberapa keterampilan utama yang harus dimiliki. Dengan terus mengembangkan diri dan belajar hal-hal baru, pekerja dapat menghadapi perubahan yang cepat dan tetap unggul dalam persaingan global.