JAKARTA: Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Dino Patti Djalal menilai peluang Presiden Joko Widodo (Jokowi) diterima menjadi anggota Partai Demokrat sangat kecil, hanya 0,01 persen.
“Saya bukan orang Demokrat, tetapi analisis saya sebagai ilmuwan politik: kans Jokowi diterima masuk Partai Demokrat hanya 0,01 persen,” tulis Dino di akun X miliknya pada Kamis (19/12/2024).
Mantan Juru BIcara Presiden ke-6 SBY itu menjelaskan hal ini berkaitan erat dengan trauma yang masih dirasakan Partai Demokrat akibat upaya Istana pada 2021 untuk menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari posisi Ketua Umum.
“Trauma dari upaya Istana yang dengan kasar mencoba menggulingkan Ketum Demokrat pada tahun 2021 masih membekas,” ujarnya.
Selain itu, Dino menyebut sikap Jokowi terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) turut menjadi faktor. Menurutnya, jika Jokowi dianggap tega merugikan PDIP yang telah mendukungnya dari Wali Kota Solo hingga menjadi Presiden, maka hal serupa bisa terjadi pada partai lain.
“Kekhawatiran muncul karena Jokowi bisa tega menyakiti PDIP yang membesarkannya dari Walkot Solo sampai Presiden, apalagi terhadap parpol lain,” jelas Dino.
Ia juga menilai etos politik Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tokoh utama Partai Demokrat, sangat berbeda dengan Jokowi meskipun keduanya berada dalam satu koalisi.
“Walaupun satu koalisi, etos politik SBY sangat beda dari Jokowi,” tegasnya.
Sebelumnya, Jokowi, putranya yang juga Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta menantunya Bobby Afif Nasution (Cagub Sumut terpilih) resmi dipecat dari keanggotaan PDIP.