PEKALONGAN, Jawa Tengah: Dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin langsung membuat gebrakan nyata: menghadirkan air bersih gratis dari laut untuk masyarakat pesisir. Lewat program desalinasi air laut yang menggandeng Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, ribuan warga kini bisa menikmati air layak minum tanpa mengeluarkan biaya.
Program ini diluncurkan perdana di Rusunawa Slamaran, Kota Pekalongan—kawasan pesisir yang selama ini dikenal kekurangan akses air bersih. Kini, sebanyak 250 kepala keluarga di rusunawa tersebut dapat menikmati air segar hasil desalinasi secara cuma-cuma. Tak hanya mengurangi beban keuangan keluarga, langkah ini juga memberi dampak langsung pada peningkatan kualitas hidup.
“Sebelumnya kami harus beli air bersih sampai Rp300 ribu per bulan. Sekarang alhamdulillah gratis. Rasanya juga lebih segar dan tidak asin,” ungkap Slamet, salah satu warga penerima manfaat.
Air yang dihasilkan berasal dari teknologi canggih yang dirancang oleh tim LPPM Undip. Mesin desalinasi yang dipasang mampu memproduksi hingga 4.000 liter air bersih setiap hari, dan bisa ditingkatkan hingga 6.000 liter. Jumlah ini cukup untuk mencukupi kebutuhan harian 300 keluarga—sebuah angka yang mencerminkan dampak nyata dari program ini.
I Nyoman Widiasa, dosen sekaligus perancang teknologi tersebut, menegaskan bahwa misi mereka bukan hanya menyediakan air, tapi juga meringankan beban ekonomi masyarakat. “Air bersih adalah kebutuhan dasar. Dengan program ini, masyarakat bisa mengalokasikan dananya untuk keperluan lain, seperti pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.
Tak berhenti di Pekalongan, Pemprov Jawa Tengah tengah mempersiapkan perluasan program ini ke tiga daerah lainnya: Desa Banjarsari (Demak), Banyutowo (Pati), dan Randusanga Kulon (Brebes). Diharapkan, unit desalinasi di lokasi-lokasi baru ini dapat mulai beroperasi pada Agustus mendatang.
Program ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk PT Tirta Utama Jateng, Bank Jateng, dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng. Nyoman berharap, sektor swasta pun tergerak untuk ikut serta dalam membangun masa depan air bersih bagi seluruh masyarakat.
Gubernur Ahmad Luthfi menyebut program ini sebagai langkah strategis, tak hanya dalam pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga untuk menjaga lingkungan. Penggunaan air laut sebagai sumber utama diharapkan dapat mengurangi eksploitasi air tanah yang kerap menyebabkan penurunan permukaan tanah di wilayah pesisir.
Selain menjawab kebutuhan saat ini, program desalinasi ini juga sejalan dengan visi jangka panjang pemerintah pusat menuju swasembada air pada 2045. “Kita ingin rakyat tidak hanya cukup minum, tapi juga hidup lebih sehat dan produktif,” tegas Gubernur Luthfi.
Dengan langkah berani ini, Pemprov Jawa Tengah memberi harapan baru: air bersih bukan lagi barang mewah, tapi hak dasar yang layak dinikmati oleh semua.