JAKARTA: OpenAI kembali membuat gebrakan dengan memperkenalkan fitur terbaru di ChatGPT yang memungkinkan pengguna untuk berbelanja langsung melalui percakapan. Fitur ini menghadirkan tampilan etalase produk secara visual, lengkap dengan gambar, nama, harga, dan tautan toko daring yang relevan berdasarkan perintah pengguna.
Dalam unggahan resminya di platform X pada Selasa, 29 April 2025, OpenAI menyampaikan, “Kami bereksperimen dengan membuat belanja lebih mudah dan cepat untuk menemukan, membandingkan, dan membeli produk di ChatGPT.”
Melalui video demonstrasi yang dirilis bersamaan, tampak bagaimana ChatGPT kini mampu menjawab pertanyaan dengan format visual yang jauh lebih informatif. Misalnya, saat pengguna menanyakan, “Apa mesin espresso terbaik di bawah US$ 200 yang mendekati rasa kopi di Italia?”, sistem langsung memberikan beberapa opsi produk dalam bentuk etalase yang bisa digeser ke kanan dan kiri.
Tampilan tersebut menyerupai Google Shopping versi mobile, di mana pengguna bisa dengan mudah membandingkan berbagai pilihan tanpa harus membuka banyak tab. Ketika salah satu produk diketuk, informasi akan diperluas menjadi tampilan satu halaman penuh, memuat detail spesifikasi, penilaian bintang dari pembeli, dan pranala untuk melakukan pembelian langsung di situs e-commerce terkait.
Yang menarik, OpenAI menegaskan bahwa seluruh produk yang ditampilkan tidak bersifat iklan. “Produk-produk ini dipilih secara independen berdasarkan tautan langsung,” tulis mereka, menekankan bahwa sistem tidak menampilkan konten berbayar atau bersponsor.
Fitur belanja ini mulai diluncurkan bertahap sejak hari pengumuman untuk seluruh pengguna, baik yang menggunakan akun gratis, Plus, maupun Pro. Meski demikian, saat diuji coba hari ini, fitur tersebut belum sepenuhnya berfungsi seperti yang diperlihatkan dalam video.
Dalam uji coba langsung, saat pengguna mengetikkan pertanyaan yang sama seperti dalam demonstrasi, ChatGPT hanya memberikan jawaban berupa daftar teks biasa, tanpa tampilan etalase atau gambar produk. Bahkan saat diakses lewat aplikasi ChatGPT di ponsel, hasilnya tetap belum menampilkan elemen visual etalase produk.
Hal ini menunjukkan bahwa fitur tersebut masih dalam tahap peluncuran awal dan kemungkinan belum tersedia secara merata untuk seluruh pengguna.
Meski begitu, langkah OpenAI ini menjadi indikasi kuat bahwa masa depan pencarian produk dan belanja daring akan semakin terintegrasi dengan teknologi AI percakapan. Pengalaman belanja yang dulunya memerlukan banyak langkah kini berpotensi menjadi lebih efisien dan personal lewat satu antarmuka obrolan yang intuitif.
Jika fitur ini berjalan mulus, ChatGPT bisa menjadi alternatif baru dalam dunia belanja online, menggantikan cara konvensional seperti browsing manual di e-commerce.
Apakah ini awal dari revolusi e-commerce berbasis AI? Waktu yang akan menjawab.