JAKARTA: Di usia 20 hingga 30-an, kebanyakan dari kita sedang sibuk membangun karier, mengejar impian, atau menikmati hasil jerih payah sendiri. Wajar kalau isu dana pensiun sering dianggap terlalu jauh untuk dipikirkan. Tapi, siapa sangka, justru masa inilah saat paling ideal untuk mulai menyiapkan masa depan.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gaya hidup konsumtif yang kerap menguras tabungan, kesadaran akan pentingnya dana pensiun masih minim. Banyak anak muda memilih menunda karena merasa gaji belum cukup atau pensiun masih puluhan tahun lagi. Padahal, seperti yang dijelaskan dalam Teori Pilihan Rasional oleh Gary Becker, manusia cenderung mengejar keuntungan instan. Akibatnya, keputusan finansial jangka panjang, seperti menabung untuk pensiun, sering kali diabaikan.
Namun, menyiapkan dana pensiun sejak dini bukan sekadar pilihan bijak, tapi sudah jadi kebutuhan. Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan peningkatan tipis dalam pemahaman soal pensiun, dari 27,55% ke 27,79%. Sayangnya, justru partisipasi dalam program pensiun turun dari 5,62% ke 5,37%. Ini artinya, kesadaran belum cukup diikuti tindakan nyata.
Salah satu alasan kuat kenapa dana pensiun harus dimulai sejak muda adalah kekuatan bunga majemuk. Bunga dari hasil investasi yang terus berputar ini bisa memperbesar nilai dana secara signifikan dari waktu ke waktu. Simulasi dari Kompasiana menunjukkan, dengan menabung Rp500.000 per bulan mulai usia 25 tahun dan asumsi imbal hasil 8% per tahun, seseorang bisa mengumpulkan lebih dari Rp1,5 miliar saat pensiun. Bandingkan jika baru mulai di usia 40 tahun—jumlahnya tentu jauh lebih kecil.
Kesadaran akan pentingnya tabungan jangka panjang mulai tumbuh di kalangan muda. Menurut survei Kumparan, 56% milenial dan 63% Gen Z sudah mulai memikirkan investasi dan tabungan untuk masa depan. Artinya, keinginan untuk aman secara finansial di masa tua sudah ada. Tantangannya kini adalah bagaimana meningkatkan literasi keuangan agar niat itu bisa diterjemahkan menjadi aksi nyata.
Penting untuk memahami strategi keuangan dasar: mulai menabung sedini mungkin, diversifikasi investasi agar risikonya tersebar, dan manfaatkan program pensiun yang tersedia. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional. Edukasi dan perencanaan matang bisa menjadi kunci keseimbangan antara kebutuhan hari ini dan jaminan hidup nyaman di masa depan.
Pensiun dini bukan impian mustahil. Dengan langkah cerdas dan konsisten sejak muda, generasi sekarang punya peluang besar meraih kebebasan finansial di hari tua. Mulailah dari sekarang, walau dengan jumlah kecil. Setiap langkah kecil hari ini adalah pijakan besar menuju masa depan yang mandiri, aman, dan sejahtera.