Pada tahun akademik 2025, sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) membuka jalur seleksi mandiri dengan memanfaatkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) sebagai syarat utama. Jalur ini menjadi alternatif strategis bagi peserta SNBT yang belum lolos dalam seleksi nasional, membuka peluang baru untuk meraih kursi di perguruan tinggi favorit.
Tempo mencatat, setidaknya 17 PTN telah mengumumkan pembukaan jalur mandiri berbasis UTBK ini melalui situs resmi masing-masing. Menariknya, banyak di antara kampus tersebut yang tidak lagi mengharuskan peserta mengikuti ujian tambahan. Cukup dengan mengunggah nilai UTBK, nilai rapor, atau portofolio, peserta dapat mengikuti seleksi.
Berikut adalah beberapa skema seleksi dari berbagai PTN:
IPB University membuka jalur SM-IPB berbasis skor UTBK. Cukup unggah kartu peserta SNBT.
Universitas Padjadjaran (Unpad) menilai UTBK dan rapor semester 1–5 melalui jalur SMUP, dengan pilihan empat program studi.
Institut Teknologi Bandung (ITB) menggunakan kombinasi UTBK, nilai rapor, ujian online, dan tes keterampilan untuk program FSRD.
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyaring berdasarkan skor UTBK, dengan dua pilihan program studi.
UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) memadukan nilai UTBK dan Ujian Bela Negara dengan porsi masing-masing 50 persen.
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mempertimbangkan UTBK, rapor, prestasi, dan pengalaman organisasi.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggunakan skor UTBK, dan untuk prodi seni serta olahraga, dibutuhkan portofolio.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta membuka jalur berbasis UTBK atau UM-PTKIN melalui seleksi portofolio.
Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggabungkan skor UTBK dan portofolio untuk prodi seni dan olahraga.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memanfaatkan skor UTBK dan rapor semester 1–6 dalam seleksi mandiri umum.
Universitas Airlangga (Unair) menjalankan jalur UTBK Plus yang menggabungkan nilai UTBK dan hasil CBT mata pelajaran sesuai prodi.
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggunakan seleksi Non-Tes UTBK, di mana kelulusan bergantung pada persaingan skor antar peserta.
UPN Veteran Jawa Timur membuka jalur Non-Tes UTBK hanya dengan nilai UTBK, tanpa tes tambahan.
Universitas Negeri Malang (UM) mensyaratkan scan kartu SNBT dan pilihan dua program studi.
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menilai skor UTBK atau UM-PTKIN, nilai rapor, serta hasil wawancara baca tulis Qur’an.
Universitas Andalas (Unand) menjalankan jalur Sima Akademik Subjalur UTBK, dengan pengecualian pada prodi Arsitektur yang mewajibkan tes gambar.
Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui jalur JSM UTBK menambahkan tes kepribadian bagi peserta dari kelompok UKT 8–9.
Jalur mandiri berbasis nilai UTBK ini memberikan fleksibilitas lebih bagi PTN dalam menentukan kriteria penerimaan mahasiswa baru. Berbeda dengan jalur SNBP dan SNBT yang lebih terstandarisasi, seleksi mandiri memungkinkan setiap kampus mengatur persyaratan tambahan seperti prestasi akademik, portofolio, atau ujian khusus.
Bagi calon mahasiswa, penting untuk memperhatikan secara detail syarat dan jadwal pendaftaran masing-masing kampus. Informasi resmi dapat diakses melalui laman penerimaan PTN yang dituju. Dengan kesiapan dan strategi yang tepat, jalur ini bisa menjadi kesempatan kedua untuk masuk ke perguruan tinggi impian.