JAKARTA: Aktor muda asal Cina, Liang Youcheng, meninggal dunia pada usia 27 tahun pada 30 Januari 2025 akibat dugaan komplikasi influenza. Kabar duka ini datang hanya beberapa hari setelah kepergian aktris Taiwan, Barbie Hsu, yang juga diduga mengalami komplikasi serupa. Liang berpulang tepat di hari kedua perayaan Tahun Baru Imlek, awalnya mengira bahwa ia hanya terserang flu biasa.
Sebelum wafat, Liang sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Awalnya, gejala yang ia alami tergolong ringan, tetapi kondisi kesehatannya memburuk menjelang perayaan Imlek. Pada malam Tahun Baru Imlek, ia mengirim pesan terakhir kepada ibunya dan menyertakan e-hongbao (angpao digital) sebesar 888 yuan atau sekitar Rp 1,9 juta. Dalam pesannya, Liang menyebutkan bahwa angpao tersebut diberikan oleh tim produksinya sebagai bentuk apresiasi.
Sayangnya, kondisinya semakin parah hingga mengarah pada infeksi sistem saraf pusat (CNS). Liang akhirnya meninggal dalam keadaan sendirian di rumah sakit tanpa kehadiran anggota keluarga. Aktor muda ini dikenal dalam beberapa drama Cina, seperti Echo of Her Voice (2024) dan My Heart (2021). Drama terakhirnya, It Girl in Tang Dynasty, dijadwalkan tayang tahun ini.
Komplikasi Influenza dan Infeksi CNS
Meskipun belum ada pernyataan resmi terkait penyebab kematian Liang Youcheng, banyak spekulasi yang beredar di media sosial mengenai dugaan komplikasi influenza sebagai penyebab utama. Beberapa netizen menghubungkan kasus ini dengan kematian Barbie Hsu, yang sebelumnya juga mengalami gejala flu sebelum kondisinya memburuk.
Sebelum meninggal, Barbie Hsu mengalami batuk dan sesak napas akibat asma saat berlibur ke Jepang. Kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya dinyatakan meninggal akibat komplikasi pneumonia yang dipicu oleh influenza. Dugaan serupa kini berkembang terkait Liang Youcheng, yang juga mengalami kondisi serius setelah awalnya hanya mengeluhkan gejala ringan flu.
Infeksi CNS yang dialami Liang Youcheng merujuk pada kondisi pascainfeksi pada sistem saraf pusat. Menurut National Library of Medicine, infeksi ini dapat menyebabkan tiga kondisi utama, yaitu meningitis (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang), ensefalitis (radang otak), dan abses otak. Influenza sendiri diketahui dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk infeksi sekunder yang menyerang sinus, jantung, paru-paru, dan sistem saraf pusat.
Kasus meninggalnya Liang Youcheng dan Barbie Hsu menjadi pengingat bahwa influenza bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele. Meskipun gejalanya sering kali tampak ringan di awal, penyakit ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang serius, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap gejala influenza dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami tanda-tanda yang memburuk, seperti demam tinggi, sesak napas, atau gangguan neurologis. Pencegahan melalui vaksinasi influenza tahunan serta menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh juga menjadi langkah penting dalam menghindari risiko komplikasi yang berbahaya.